PRIMARY CONTROL
SURFACE
Ada 3 hal yang
bisa dilakukan oleh primary control surface diantaranya adalah :
• Mengendalikan
pergerakan pesawat,
• Mengendalikan
pesawat berdasarkan sumbu rotasinya, dan
• Mengendalikan kestabilan
pesawat.
1. AILERON
• Terletak pada
wing.
• Merupakan
bidang kendali pada saat pesawat melakukan roll.
• Bergerak pada
sumbu longitudinal (sumbu yang memanjang dari nose hingga ke tail).
• Aileron
dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control.
• Jenis
kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah
lateral.
• Pergerakan
aileron berkebalikan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun.
Bagaimana cara
kerja aileron??
Jika seorang
pilot ingin melakukan roll atau bank atau berguling kekanan, maka yang
dilakukan oleh pilot adalah : menggerakan stick control atau tuas kemudi ke
arah kanan, sehingga secara mekanik akan terjadi suatu pergerakan di mana
aileron sebelah kanan akan bergerak naik dan aileron kiri bergerak turun. Pada
wing kanan dimana aileron up akan terjadi pengurangan lift (gaya angkat) hal
ini dikarenakan aileron yang naik menyebabkan kecepatan aliran udara di
permukaan atas wing berkurang (karena idealnya aliran udara di atas airfoil
lebih cepat daripada di permukaan bawah, sehingga timbul Lift) sehingga sayap
kanan kehilangan lift (gaya angkatnya) yang menyebabkan wing kanan turun.
Sedangkan pada wing sebelah kiri, aileron yang turun menyebabkan tekanan udara
terakumulasi dan mengakibatkan wing kiri naik. Begitu juga sebaliknya jika
pilot menginginkan pesawatnya melakukan roll ke sebelah kiri.
2. ELEVATOR
• Terletak pada
horizontal stabilizer.
• Merupakan
bidang kendali pada saat pesawat melakukan pitch (pitch up or down).
• Bergerak pada
sumbu lateral (sumbu yang memanjang sepanjang wing).
• Elevator
dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control.
• Jenis
kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah
longitudinal.
• Pergerakan
elevator bersamaan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun.
Bagaimana cara
kerja elevator??
Jika pilot
menginginkan pesawat melakukan pitch up or down (gerakan menaikan dan
menurunkan nose). Maka yang dilakukan adalah dengan menggerakan stick control
pada cockpit ke depan atau ke belakang. Jika kita menginginkan pitch up (nose
ke atas) maka pilot akan menggerakan stick control nya ke belakang (menuju ke
badan pilot) yang akan mendapat respon dengan naiknya elevator secatra
bersamaan. Dengan naiknya elevator maka terjadi penurunan gaya aerodinamika
pesawat yang menekan tail ke bawah sehingga nose akan raise atau naik.
Kebalikannya jika pilot menginginkan pitch down, maka stick control akan di
gerakan ke depan yang akan membuat elevator bergerak ke bawah sehingga bagian
tail mendapat gaya yang menekan ke atas dan menyebabkan nose turun.
3. RUDDER
• Terletak pada
vertical stabilizer.
• Merupakan
bidang kendali pada saat pesawat melakukan yaw.
• Bergerak pada
sumbu vertical (sumbu memanjang tegak lurus terhadap Center of gravity dari
pesawat).
• Rudder
dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan rudder pedal.
• Jenis
kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah
direksional.
• Pergerakan
rudder berdefleksi ke kiri atau kanan.
Bagaimana cara
kerja rudder??
Rudder bekerja
dengan perantara sistem mekanik yang bernama rudder pedal. Seperti halnya pedal
rem atau gas pada mobil. Terdapat dua pedal yaitu kiri dan kanan yang
masing-masing untuk pergerakan yaw kiri dan kanan.
Jika pilot
menginginkan pesawatnya yaw ke kiri maka pilot akan menekan/menginjak rudder
pedal sebelah kiri, secara mekanik akan diartikan rudder akan berdefleksi ke
kiri. Yang terjadi adalah timbul gaya aerodinamik yang menekan permukaan rudder
yang berdefleksi, sehingga tail akan bergerak ke kanan dan nose akan bergerak
ke kiri. Maka pesawat akan yaw ke kiri.
Sebaliknya jika
akan melakukan yaw ke kanan maka yang diinjak adalah rudder pedal sebelah
kanan.
Lalu bagaimana
jika ingin bermaneuver, belok(turn) sambil, climb, takeoff, descent,dll??
Untuk melakukan
hal tersebut maka akan ada kombinasi gerak antara dua ataupun ketiga primary
control surface bahakan bisa ditambahkan pengaturan throttle jika diperlukan
pergerakan dengan speed/thrust yang bertambah atau penurunan thrust.
Penjelasan di
atas ialah pergerakan yang dilakukan pesawat pada 3 sumbu pergerakannya yaitu
lateral, vertical dan longitudinal.
0 komentar:
Posting Komentar